13 Mar 2017

NAJIS TAPI TIDAK DOSA

Pagi sobat blogger.
Assalamu alaikum Wr. Wb.

Langsung saja ya sobat blogger, soalnya saya buru-buru nih. mau istighosahan. Ini juga tadi iseng-iseng buka blog pengen berbagi cerita yang semoga bisa menghibur dan bermanfaat buat sobat blogger semua.

Seperti postingan minggu lalu, cerita kali ini masih tentang kang Roni, santri bandel tapi agak lumayan cerdas. Langsung aja deh sobat pantengin ceritanya dibawah.

Semoga bermanfaat. Amin.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAJIS TAPI TIDAK DOSA

Sabtu sore ba'da ashar, disebuah taman tampak si Roni sedang JJS (Jalan Jalan Sore). Dengan masih mengenakan Pakaian Kebesarannya ala santri (bukan pakaian kekecilannya loh ya) yaitu sarung, baju koko dan kopiah putih. Dia begitu menikmati suasana taman yang letaknya tak jauh dari pesantren. Tapi sayang, disudut sudut taman terlihat berpasang pasangan muda mudi yang berpacaran. Malem minggu gitcyu loh... Karena risih, Roni memutuskan untuk pulang ke pesantren.
Ketika hendak membalikkan badan, tiba - tiba . . .

"Guk..guk...Kaing..kaing..kaing..."
Seekor anjing tergeletak di tengah jalan, tertabrak sepeda motor sepasang muda mudi yang melintas kencang dan meninggalkan anjing itu begitu saja.

Roni bingung, antara menolong atau tidak. Anjing itu sudah tak berdaya. "Anjing itu kan najis, ah sudahlah biarkan saja." Begitu pikirnya. Ia pun melanjutkan langkahnya. Namun hatinya masih bimbang. Roni teringat cerita Kiyainya bahwa ada seorang pelacur yang masuk surga lantaran memberi minum anjing.

"Walaupun anjing najis toh dia makhluk Allah juga. Aku harus menolongnya."
Roni langsung menghampiri anjing yang masih tergeletak ditengah jalan. Astaga ternyata anjing itu sudah tak bernyawa. Roni segera membawanya dan mencari tempat yang aman untuk menguburnya.

Ternyata sedari tadi ada sepasang kekasih yang memperhatikan tingkah Roni.

Cewek : "Ih, gila tuh cowok. Dandanannya aja kaya santri tapi kok pegang pegang anjing sih, Say." (ngomong ke cowoknya)

Cowok : "Iya tuh, santri Roni (setengah gila) pastinya tuh. Harusnya kan tau kalo anjing tu najis dan ga boleh dipegang. Yuk kita samperin, Honey."

Sambil berpegangan tangan messsrraaaaaaa buangetz... Sepasang kekasih itu pun menghampiri santri yang memang julukannya di pesantren adalah santri Roni. :-D

Cowok : "Eh, Mas. Kok nenteng nenteng anjing sih?"

Roni : "Iya, Mas. Ini anjingnya mati tadi tertabrak motor. Mau saya kuburin."

Cewek : (ikut nyahutin) "Tapi anjing itu kan najis, Mas. Kok dipegang pegang gitu ga pake plastik atau sarung tangan?"

Roni : "Ga papa, Mbak. Cuma najis, ga dosa kok. Nanti juga bisa disucikan."

Cowok : "Tapi tetep saja najis. Masnya kan santri masak pegang pegang bangkai anjing?"

Roni : (diam sejenak menahan emosi, ni cowok cewek bawel amat dan sok suci. setengah membentak, Roni menyahut dengan lantang) "Mas, Mbak. Maaf ya. Saya kasih tahu. Ini anjing mati tertabrak motor. Jika semua orang membiarkannya atas dasar najis dan tidak mau menyingkirkannya. Nanti anjing ini bakalan membusuk ditengah jalan dan akan lebih mengganggu orang yang lewat. Makanya saya mengambilnya dan hendak menguburkannya dengan alasan darurat. Toh ini hanya najis dan tidak dosa. Buat saya LEBIH BAIK MEMEGANG BENDA NAJIS DARI PADA BEPEGANGAN TANGAN DENGAN BUKAN MAHRAM. Haram itu hukumnya dan dilarang. (sambil menunjuk ke arah tangan muda mudi yang masih bergandengan mesra...)

Bagai kepiting rebus muka cowok cewek tadi yang sok suci dan akhirnya ngacir pergi menahan malu....
Maaf jika kurang lucu. Semoga tetap bisa membuat Sobat Blogger tersenyum.

"Sesungguhnya kepala ditusuk dengan besi panas itu lebih baik daripada memegang lelaki/perempuan bukan mahram." (HR. Thabrani dan Baihaqi)


No comments:

Post a Comment