11 Aug 2015

MELIHATMU TERSENYUM, ITU SUDAH CUKUP BUATKU



     Cinta... Apakah itu Cinta? Apakah kamu yakin dengan adanya cinta? apakah kamu percaya bahwa apa yang kamu sukai sekarang adalah cinta? apakah kamu yakin sesuatu yang disebut cinta itu bisa membuatmu bahagia? atau malah sebaliknya, cinta akan membuatmu menangis karena tak bisa menahan perihnya? apakah kamu yakin jika sesuatu yang disebut cinta tidak akan membuatmu terjatuh? jika iya, maka............


"Braaaakk !!!" Sesosok tubuh gadis menabrakku, yang membuat aku menghentikan langkahku. "Oh... Maaf ya Mas..." Suara itu keluar dari mulut gadis yang menabrakku "Saya terburu-buru, sampai gak ngeliat ada Mas..." Imbuhnya. "Oh, Nggak apa-apa kok. Kamu sendiri nggak apa-apa kan?" Jawabku sambil mengulurkan tangan membantu gadis itu yang terjatuh waktu menabrakku tadi. "Nggak apa-apa, Mas... Makasih" Jawabku sambil menerima uluran tanganku. Sesaat setelah berdiri dari merapikan buku-buku bawaanya yang berserakan, gadis itu langsung saja berlalu dengan langkah yang nampak dipercepat. Aku terdiam sejenak, memikirkan apa yang barusan terjadi. Otakku terbayang sosok gadis yang baru saja menabrakku tadi. Ingin aku mengejarnya, sekedar untuk menanyakan nama karena tadi aku belum sempat bertanya, tapi suara dari belakangku membuyarkan lamunanku.

"Woy, Zam buruan !! sekarang jamnya pak Bambang. Jangan sampe kita gak boleh masuk gara-gara telat" Suara yang sudah familiar ditelingaku itu terdengar dari belakangku.

"Eh, Kamu Not, oke oke... ayo !!!" Jawabku sambil menoleh sebentar kearah temanku yang memanggil barusan.

Kami berdua bergegas melangkah menuju kelas yang jaraknya lumayan jauh dari tempatku sekarang. 

"Tadi itu siapa?" Tanya Inot disela-sela langkah kami menuju ke kelas
"Tadi? Siapa? Maksudmu?" Aku balik bertanya ke Inot
"Yah, Pura-pura gak tau. Tadi.. cewek yang ngomong sama kamu siapa. Oke juga tuh" Imbuh Inot menjelaskan maksud pertanyaanya tadi.
"Oo... Cewek yang tadi. Aku juga gak tau. Lha aku sendiri baru ketemu tadi. itupun gara-gara dia nabrak aku" Jawabku sambil nyengir.
"Beneran? tapi beneran bro. cewek tadi lumayan Lho.." imbuh Inot dengan tertawa.
"Ah, sudahlah. nanti kalo ketemu lagi, biar kita langsung kenalan saja, biar kamu gak penasaran" jawabku.

Jam kuliah telah selesai. Dengan langkah agak terburu-buru aku keluar dari kelas. Aku menoleh, mencari sosok Inot tapi ternyata anak itu sudah tidak ada dikelas. "Cepet juga tuh anak kalo masalah keluar dari kelas" Gumamku. "Ke kantin ajalah..." kataku dalam hati sambil melangkah menuju kantin yang letaknya tepat di belakang kampus tempatku kuliah sekarang.

Belum sampai ke kantin, langkahku terhenti karena mataku melihat sosok yang tadi sempat membuatku penasaran. iya, aku melihat sosok gadis yang menabrakku tadi sedang duduk manis di bangku taman kampus sambil mengutak-atik gagdet di tanganku.
Memang betul kata Inot, Gadis itu memang Cantik. Aku melangkah... Berniat menghampiri gadis yang membuatku penasaran itu. Hanya ingin berkenalan. Tapi tiba-tiba langkahku terhenti karena aku lihat ada seseorang yang menghampiri gadis itu. Ku urungkan niatku untuk berkenalan dengan gadis itu. 

"Ah.. Mungkin lain kali" Gumamku sambil melanjutkan langkahku menuju kantin.

"Bruukk !!" aku hempaskan tubuhku ke tempat tidur begitu sampai dirumah. Pikiranku tiba-tiba kembali teringat kepada sosok gadis yang menabrakku di kampus tadi. Rasa penasaranku semakin menjadi-jadi. Aku ingat-ingat kembali paras wajah gadis itu, memang menawan. Matanya, hidungny, bibirnya... semuanya tampak indah, apalagi ditambah dengan ekspresi wajah panik sewaktu menabrakku tadi, gadis itu tampak semakin menawan. Ahhh...... ada rasa aneh ketika aku mengingat-ingat kembali gadis itu. Perasaan apakah ini? apakah ini yang disebut cinta pada pandangan pertama? aku tersenyum sendiri.

"Uuuhh... udah jam 09.30 nee" Gumamku. 

Dengan malas aku bangun dari tempat tidurku menuju kamar mandi. Selesai dari kamar mandi aku langsung bersiap-siap untuk kekampus karena hari ini aku ada kelas.

Sesampai dikampus, aku tidak langsung menuju kelas. aku sempatkan untuk melihat papan pengumuman yang letaknya ada didekat taman kampus. Sesampainya ke tempat yang aku tuju, tiba-tiba perhatianku tidak lagi ke papan pengumuman yang menjadi tujuanku kesini. Perhatianku tertuju ke tengah taman kampus yang hari ini ada panggung kecil dan di kerumuni oleh beberapa mahasiswa. Samar-samar terdengar suara petikan akustik dan alunan lagu dari panggung yang dikerumuni oleh para mahasiswa tersebut. 

"..... For the rest of my life, I'll be with you. I'll stay by your side.. Honest and thrue.. 'Till the end of my time.. I will Loving you.. Loving you......." Lagu dari Maher Zein itu terdengar sangat merdu. Kadang terdengar beberapa suara mahasiwa yang ikut menyanyikan lagu tersebut.

Karena penasaran, aku pun menuju panggung tadi yang ada di tengah-tengah taman kampus. Semakin dekat dengan panggung itu, semakin terdengar merdu alunan lagu yang aku dengar tadi. Aku terus mendekat menuju panggung tersebut, aku penasaran dengan suara yang begitu merdu yang menyanyikan salah satu lagu favoritku itu. 
Langkahku semakin dekat, dekat dan dekat sehingga sekarang aku dengan jelas bisa melihat siapa yang sedang melantunkan lagu tersebut. Mataku terbelalak. Seakan agak tak percaya dengan apa yang aku lihat.

"Itukan gadis yang menabrakku beberapa hari yang lalu..." gumamku.

Sungguh dia memang sosok gadis yang menarik. Selain cantik, gadis itu juga pandai bermain gitar, dan suaranya begitu merdu. bahkan sangat merdu.

"Gimana? Keren banget kan?" Suara dari sampingku membuatku dengan spontan menjawab tanpa menoleh "Keren banget !!" 
"Kamu suka??" Tanya suara itu lagi. Kali ini aku merespon pertanyaan dari suara itu sambil menoleh "Eh, Kamu Not. Kenapa kamu pake nanya-nanya gitu?"
"Soale ini semua ideku bro... Aku minta ke Annee untuk nyanyi di acaranya anak-anak UKM ini bro" Jawab Inot dengan tersenyum bangga.
"Annee?? Oo... jadi namanya Annee.." gumamku dalam hati. Nama yang indah. Tetapi hatiku agak sedikit terusik gara-gara Inot bisa kenal lebih dulu dengan gadis yang membuatku penasaran.
"Kok Malah bengong, Bro???" Tanya Inot sambil menepuk punggungku karena melihat aku diam.
"Ah... ehh... gak bro. gak apa-apa....." Jawabku.

Tiba-tiba suara merdu dari belakang memecahkan obrolanku dengan Inot. Suara merdu yang tadi menyanyikan lagu favoritku kini terdengar begitu dekat dari arah belakangku.

"Inot, Makasih ya atas semua ide dan saranya. Mudah-mudahan setelah ini, para mahasiswa akan semakin banyak yang ikut UKM musik kampus kita" terdengar suara itu dari belakang.
"Eh... Annee. ya... sama-sama...." Jawab Inot sambil cengengesan.
"Loh?? Kamu yang waktu itu kan?? Kamu yang aku tabrak waktu itu kan??" Kata gadis itu sambil menunjuk ke arahku.
"Eh.. Iya, Mbak" Jawabku dengan sedikit grogi.
"Mbak??? aku gak setua itu kalee... Kenalin, namaku Annee" kata gadis itu dengan tersenyum sambil mengulurkan tanganya kearahku.
"Emmm... Maaf. Ya.. Panggil ja aku Zam.." Jawabku sambil membalas uluran tangan gadis itu.
"Ya sudah yach.. Maaf aku harus pergi duluan. kalian Nikmati aja dulu acar musiknya. bentar lagi aku mau tampil lagi soalnya" Kata gadis itu sambil melangkah pergi meninggalkan aku dan Inot.

Sudah seminggu semenjak aku berkenalan dengan Annee, aku selalu mencari alasan untuk bertemu dengan Lia. Entah dengan alasan yang kadang terdengar gak masuk akal. Tetapi aku tidak peduli, aku cuma ingin selalu ingin tahu lebih banyak mengenai gadis yang satu ini. Aku merasa nyaman ketika aku dekat dengan gadis ini. Oh.. apakah aku jatuh cinta pada Annee???
Tetapi aku bukanlah tipe orang yang gampang ngungkapin perasaan kepada orang lain, apalagi kepada seorang gadis yang membuat perasaaanku tiba-tiba terasa gak karuan ketika aku berada didekatnya.

"Kenapa aku gak minta tolong Inot saja??" gumamku dalam hati.

Bergegas aku melangkah menuju Sekretariat UKM musik tempat dimana biasanya Inot ngumpul bareng temen-temenya. Aku menoleh kesana kemari, tetapi sosok yang aku cari tidak terlihat batang hidungnya.

"Kemana tu anak??" Tanyaku dalam hati.

Tiba-tiba tepukan kecil di bahuku dari belakang membuatku spontan menoleh.

"Eh.. kamu Not !!" Kataku.
"Ada apa Bro, Tumben mampir kesini" Inot balik bertanya 
"Ngggg... Jadi gene bro.. sebetulnya aku nyari kamu bro... aku mau minta bantuan kamu bro..." Jawabku.
"Bantuan?? Bantuan apa Bro??" Jawab Inot dengan mimik wajah ingin tahu.
"Jadi gini Bro... " Tiba-tiba perkataanku terpotong ketika aku melihat sosok gadis yang selalu ada dalam pikiranku melangkah mendekat. 
"Lho... ada Zam ta.." Kata Lia menyapaku
"Oh.. Ehh... Iy.. Iyaa..." Kataku gugup.
"Ada apa nih, kok tumben-tumbenan ada di sekertariat UKM. biasanya juga nongkrong di Kantin..." Lanjut Annee sambil tersenyum manis. sangat manis.
"Emmmm.... Gak kok. Gak ada apa-apa. Cuma ada sedikit perlu sama Inot..." Jawabku dengan perasaan yang mulai tidak karuan.
"Owwwhhh... gitu..." Timpalnya. "Yasudah kalo

memang masih ada perlu sama Inot, Kalian lanjutin dulu" Lanjut Annee sambil trus berkata kepada Inot yang tepat berada di depanku.
"Kalo' udah selesai urusanya sama Zam, aku tunggu di depan ya sayang..." Kata Annee kepada Inot sambil mencium pipi Inot.

Aku merasa seperti tersambar petir di siang bolong mendengar dan melihat apa yang barusan terjadi di depan mata kepalaku sendiri. Seolah aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Aku ingin semua yang aku dengar dan yang aku lihat tadi hanyalah mimpi. Ternyata Annee, gadis yang selalu ada di pikiranku, gadis yang selama beberapa hari ini selalu ada di otakku sudah menjadi milik orang lain. Dan orang lain itu adalah Inot, temanku.

"Woy, Bro kok malah bengong. tadi kamu mau mau ngomong apa. katanya mau minta bantuanku. Kalo aku bisa bantu, pasti aku bantu bro" Tanya Inot membuyarkan lamunanku.
"Ehhh... gak bro. Aku cuma mau minta tolong ijinin aku besok gak bisa ikut kelasnya Pak Bambang. Aku mau ke luar kota..." Jawabku asal. Aku tidak ingin Inot tahu apa yang sebenarnya sedang ada di pikiranku sekarang.
"Ooh.. Oke Bro, besok biar aku yang ijinin ke pak Bambang.." Jawab Inot.
"Thank's" Jawabku singkat.

Aku bergegas berlalu dari tempat itu. Berlalu dari Inot temanku. Berlalu dari Annee, gadis pujaanku. Berlalu dari mereka berdua yang kini sedang berbahagia.

Ya, Inilah aku. Seorang pecinta yang hanya mampu menyimpan cintanya. Inilah aku. Seorang pecinta yang tidak sempat mengungkapkan cintanya kepada gadis pujaanya.

Inilah aku. Seorang pecinta yang sudah cukup bahagia melihat senyum dan tawa gadis pujaanya meskipun tidak dapat memilikinya. Dan bagiku sekarang melihat Annee bahagia, akupun akan ikut merasa bahagia. Cukuplah buatku hanya dengan melihatnya tersenyum.

Semoga kau selalu bahagia Annee..


NB: Cerpen ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat bukan merupakan kesengajaan dan hanya kebetulan semata  : D






No comments:

Post a Comment